~>Kategori Cinta Pemula; Hubungan Cinta Monyet, Hubungan Cinta Musiman, Hubungan Cinta Experimental.
~>Kategori Cinta Menengah; Hubungan Cinta Obsesi dan Hubungan Cinta Posesif
~>Kategori Cinta Mahir; Hubungan Cinta Sejati / Cinta Tulus, Hubungan Cinta Matang / Dewasa.
Berikut penjelasan dari pengkatagorian diatas;
Kategori Cinta Pemula
Hubungan Cinta Monyet; Hubungan cinta monyet adalah istilah dari hubungan cinta para ABG,
Hubungan Cinta Musiman; Hubungan cinta musiman tidak jauh beda dari hubungan cinta monyet. Biasanya hubungan ini terjalin karena rasa iri, cemburu akan lingkungan sosial dari si pelaku, bisa juga hubungan ini terjalin karena kedekatan di antara kedua pelaku dalam satu lingkup sosial yang sama ( Cinta Lokasi ). Tapi tidak jarang dari jenis hubungan ini berlanjut ke taraf hubungan yang lebih serius.
Hubungan Cinta Experimental; Jenis hubungan ini dijalani karena terdorong rasa penasaran. Apakah itu penasaran ingin mencoba manjalin hubungan cinta atau karena penasaran pada obyek yang akan dijadikan pasangan oleh si pelaku. Bahkan bisa juga karena penasaran akan hal-hal yang bisa dilakukan dalam hubungan percintaan. Dan setelah rasa penasaran itu terpuaskan biasanya hasrat cintapun berangsur pudar.
Dari ketiga jenis hubungan cinta dalam kategori Cinta Pemula diatas memang banyak terjadi di usia relatif sangat muda ( tahap pemula ). Sangatlah wajar setiap pelaku megalami masa-masa diatas sebelum mengalami jenis hubungan percintaan dalam kategori lain. Tiga jenis hubungan cinta dalam kategori cinta pemula merupakan hubungan cinta yang tidak membahayakan. Setiap pelaku yang mengalami tidak akan mambawa dampak yang terlalu mendalam. Bahkan cukup baik dalam proses pendewasaan hubungan selanjutnya.
Kategori Cinta Menengah
Hubungan Cinta Posesif; Adalah jenis hubungan percintaan dimana si pelaku saling mengekang secara tidak wajar dengan pasangannya. Si pelaku selalu ingin tahu secara mendetail apa yang dilakukan pasangannya ketika tidak bersama dengannya. Dan efek psikologis dari hubungan seperti ini adalah; buruk sangka, cemburu buta, yang dapat mengakibatkan pertengkaran, penganiayaan dan sarkasme.
Kedua jenis hubungan cinta ini banyak terjadi dan sangat lumrah. Tetapi kecenderungan hubungan ini sangat tidak baik, mengesampingkan logika dan akal sehat atau juga disebut ketidakwarasan (Insanity). Si pelaku sangat tepaut akan cinta dan pasangannya sehingga mendominasi waktu yang dimiliki, melupakan lingkungan sosial dan keluarga serta kebutuhan-kebutuhan lainnya. Si pelaku juga cenderung menjadi sangat posesif. Dampak negatif yang real dari jenis hubungan percintaan ini diantarannya;
Kehilangan kesempatan akan karir, pergaulan, masa depan dll. Pertimbangan logis si pelaku dikalahkan oleh rasa keterikatan dan kekangan dengan pasangannya, contoh kasus; Pelaku A tidak mengambil kesempatan karir maupun studi di luar kota atau luar negeri yang dia dapatkan karena tidak sanggup untuk berjauhan dengan pasangannya.
Membatasi dan mempersempit lingkup sosialisasi. Walaupun tidak terjadi kekangan biasanya si pelaku enggan atau kurang nyaman tidak bersama pasangannya. Fatalnya si pelaku mendapat perlakuan yang sama dari lingkungan sosialnnya. Dia mulai kurang disukai oleh teman atau tetanggannya. Bukan mustahil dia tidak tahu trend musik terbaru atau bahkan jadwal ujian kuliah karena kurang berkomunikasi dengan temannya.
Selain itu hubungan seks diluar nikah, hidup bersama (samen lifen) banyak terjadi dalam dua jenis hubungan percintaan ini. Pelaku yang tidak siap biasanya menghadapi dilema yang dapat mengakibatkan stress dan depresi, dikarenakan dia tidak dapat berhenti tapi belum siap lanjut ke tahap hubungan yang lebih bertanggung jawab.
Kategori Cinta Mahir
Hubungan Cinta Matang; Hubungan cinta matang adalah hubungan yang terjadi atas dasar pertimbangan yang cukup matang. Tidak hanya ketertarikan seksual tapi berorientasi ke masa depan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial serta ikatan tanggung jawab.
Kedua jenis hubungan cinta inilah yang pantas dimiliki. Pelaku biasanya cukup nyaman dengan memiliki hubungan seperti ini. Dia mempunyai kehidupan cinta tapi juga tidak melupakan kebutuhan sosial, ekonomi, pendidikan, religi dan lainnya. Meskipun tidak semua hubungan ini berakhir dengan perkawinan, mungkin disinilah pelaku dapat menemukan arti cinta yang sebenarnya. Yaitu, cinta adalah hal yang indah untuk dimiliki tapi juga sesuatu yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar