Naruto

gambar

Kamis, 26 April 2012

Sulitnya Membedakan Antara Cinta dan Obsesi

What’s the difference between love and obsession? Halah sok inggris. Ya pokoknya gitu deh. Kadang kita akan nemuin beberapa kasus dimana cinta dan obsesi sulit dibedakan. Kali ini saya mencoba menulis pendapat sendiri mengenai hal ini, walau secara awam masih sedikit kurang berpengalaman. Namun segalanya bisa membuka sharing pemikiran bagi pembaca. (sok banget yaa? )

Untuk membedakannya, mungkin kita bisa mencoba untuk memahami apa itu obsesi, kemudian cinta dan pada akhirnya obsesi cinta.

Menurut hyperdictionary, “obsess” (or “to be obsessed“) mempunyai pengertian ” having or showing excessive or compulsive concern with something “. Dalam terjemahan bebasnya bisa diartikan bahwa sesorang yang terobsesi itu memiliki atau menunjukkan perhatian berlebihan atau kompulsif terhadap sesuatu hal. “influenced or controlled by a powerful force such as a strong emotion,” dipengaruhi atau dikendalikan oleh suatu kekuatan yang besar seperti emosi yang kuat.

Apabila sesorang terpengaruh oleh obsesi maka keinginannya pada obyek obsesinya ditunjukan dengan gairah yang sangat besar, keganasan dan bahkan kegilaan. Ketika objek obsesi adalah orang yaitu lawan jenis, ada “kerancaun” antara obsesi dan cinta.

Cinta adalah emosi yang kuat akan kasih sayang . Cinta juga merupakan kebajikan yang mewakili semua sifat manusia antara lain kebaikan, belas kasih dan kasih saying, murah hati dan gak mementingkan diri sendiri demi kebaikan orang lain.

Saya tertarik dengan pengertian “gak mementingkan diri sendiri demi kebaikan orang lain”, hal ini jelas akan membedakan dengan obsesi yang lebih egois. Mereka yang terobsesi dapat merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri demi keinginannya yang menggebu-gebu itu.

Lalu bagaimana dengan obsesi cinta ? Obsesi cinta adalah keadaan dimana seseorang memiliki keinginan obsesi besar untuk memiliki orang lain menurut apa yang mereka pikirkan dan inginkan. Bahkan dalam kasus tertentu merupakan daya tarik seksual. Orang yang memiliki obsesi cinta memiliki ketidakmampuan untuk menerima kegagalan atau penolakan. Meskipun gak dikategorikan atau didiagnosa sebagai penyakit mental namun masalah ini diyakini oleh banyak orang merupakan kecendrungan gangguan kepribadian yang terkait erat dengan masalah mental yang dikenal dengan gangguan obsesif-kompulsif .

Seorang pecinta yang obsesif biasanya gak mampu mengendalikan keinginan dirinya sendiri yang cenderung “ekstrim”, seperti mengintai, pemerkosaan, dan tindak kekerasan lainnya terhadap diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka mungkin sepenuhnya yakin bahwa perasaan mereka adalah cinta, dan akan selalu menolak adanya anggapan bahwa obsesi besar tersebut bukan merupakan cinta.

Anda mungkin pernah mengalami atau memiliki obsesi cinta seperti ini, walau masih dalam batas-batas wajar. Namun dalam beberapa kasus mungkin juga sangat mengganggu pikiran, kesehatan dan aktivitas anda setiap hari yang secara langsug menggangu kehidupan anda.

Tentunya akan sulit bagi anda untuk membedakan hal ini, ketika awal berhubungan dengan seseorang dengan alasan “cinta” atau dalam keadaan “jatuh cinta” (kasmaran). Namun semakin lama anda menjalaninya, lambat laun anda tentu bisa mengindentifikasinya.

Untuk mengindentifikasi pasangan anda apakah terobsesi dengan cinta atau gak, saya mencoba dengan beberapa asumsi atas tindakan seseorang seperti :

Apakah si dia dapat menerima anda apa adanya, atau berusaha merubah anda menurut keinginannya. Mulai dari cara berpenampilan, berpakaian, gaya rambut, bahkan mungkin ikut menentukan aktivitas anda di dunia pekerjaan atau pendidikan.

Ketika anda terlihat beraktivitas atau bergaul dengan teman-teman anda, mungkin juga keluarga, kolega atau kenalan. Bagaimana reaksinya ? Apakah dia dapat menerima keberadaan mereka dan juga dapat berkenalan dengan mereka, atau justeru si dia menunjukan reaksi berlebihan karena merasa diabaikan dan menutut bahwa dialah yang sepatutnya menjadi titik perhatian anda.

Bagaimana saat anda berdiskusi dengannya atau dalam beberapa kesempatan memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda. Apakah dia terganggu dengan keadaan tersebut dan memaksakan anda harus mengikuti dan mengakui apa yang menjadi pendapatnya ?

Ketika di tempat umum atau ketika anda memperkenalkannya kepada teman atau kerabat anda, apakah dia benar-benar show off bahwa dialah kekasih anda dengan bangganya ?

Apakah si dia selalu ingin bersama anda, sepanjang waktu baik dalam pertemuan fisik maupun komunikasi telepon sehingga banyak sekali waktu anda terbuang untuknya, bahkan cenderung berakibat terganggunya aktivitas pekerjaan anda, hubungan anda bersama teman dan keluarga atau aktivitas anda lainnya.

Dalam kontak fisik, apakah dia tersingung dan menunjukan amarah ketika anda menolak apa yang menajadi keinginannya ? Apakah dalam beberapa ekpresi gairahnya kadang diselingi dengan ancaman akan memutuskan hubungan ?

Nah, pertanyaan dan pernyataan di atas mungkin terlihat biasa bagi sebagain orang, namun dalam beberapa kasus menjadi persoalan serius bagi orang lain. Keadaan seperti ini sebaiknya dapat diselesaikan dengan baik. Berusaha memberikan pengertian kepada si dia namun apabila anda merasa sangat terganggu dengan keberadaanya, jangan segan-segan untuk memutuskannya, karna hubungan seperti ini selalu akan berakibat buruk. Namun tentu saja, bagi mereka yang sudah menikah memiliki pertimbangan dan cara lain yang lebih tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar